Rabu, 23 April 2008


AS-Israel Kerja Sama Nuklir YERUSALEM - Juru bicara Komisi Energi Atom Israel (Israel Atomic Energy Comission/IAEC), Nili Lifshitz menyatakan, Amerika Serikat (AS) telah menyetujui kerja sama pengembangan nuklir dengan Israel. Naskah MoU nuklir itu sudah ditandatangani kedua lembaga antara IAEC dengan US Nuclear Regulatory Comission (NRC) dua pekan lalu. Di antaranya akan dilakukan kerja sama bidang penelitian pengembangan nuklir. Keputusan untuk melakukan kerja sama nuklir ini merupakan lanjutan dari pengembangan reaktor di Dimona yang telah dilakukan oleh Israel bekerja sama dengan Prancis pada 1960 silam. NRC dalam pernyataan resminya mengungkapkan berbagi informasi keamanan nuklir dengan Israel didasarkan pedoman berbagi informasi versi Departemen Luar Negeri AS. Perjanjian ini termasuk penelitian di Nahal Soreq, selatan Tel Aviv. "Hingga saat ini IAEC hanya mendapatkan akses informasi dari NRC. Saat ini Isael bisa melihat 93% hasil riset dari NRC," kata Lifshitz, Selasa (15/4/2008). Dia menambahkan, IAEC akan memiliki kemampuan untuk belajar dan membandingkan teknologi milik AS. Selain itu Israel juga bisa mengirimkan ilmuwan untuk belajar ke AS guna transfer teknologi soal nuklir. Selain itu, Jerusalem juga menolak untuk membantu pengamanan rencana kedatangan Mantan Presiden AS, Jimmy Carter dalam rencana lawatannya menemui pimpinan Hamas dan Israel. Menurut salah seorang sumber yang tidak mau disebut namanya itu, aparat keamanan lokal Israel sangat tidak mau mendukung kehadiran Carter. Peraih Nobel Perdamaian 2002 itu memang berencana melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan Hamas menemui sejumlah pemimpin Hamas, termasuk Khaled Mashaal di Suriah. Ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya ke Timur Tengah selama sembilan hari ini dimulai Minggu (13/4) kemarin. Dijadwalkan Carter akan mengunjungi Israel, Tepi Barat, Mesir, Suriah, dan Saudi. (Abdul Malik/Sindo/jri)

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More