Selasa, 16 Desember 2008

jelajah

tulis, nggak...tulis...malas...tulis.....
ya udah deh...Q...tulis yang terlintas............
tapi nggak janji.......bagus nggak nya....
uh................yups...i will try...
Q..Punya suatu kabar gembira pelipur luka.....?
mo tau........
asyiknya bukan main ketika suatu beban sudah lepas....tapi tentunya bukan berlepas diri......
"November busy"....itulah yang terlintas dipikiranku..............
belum lama ini Q menjadi orang yang paling sibuk (he...he..narsis ngga' tuh) acara padat, persiapan kurang dengan sedikit persilisihan, tapi Q yang paling beruntung..karena "perselisihan itu membuat Q dewasa"
"no body is perfect in the world"
.kesibukan..
ketika kita bertanya apa kriteria orang sibuk pasti banyak jawabannya.....
ada yang menjawab "Orang yang paling sibuk adalah orang yang suka menyepelekan waktu sholatnya, seolah-olah ia harus mengurus kerajaan sebesar kerajaan Nabi Sulaiman a.s"(mutiara Hikmah), sementara dalam kutipan sajak AAn Mansyur yang dimuat di Kompas, 30 desember 2007 mengatakan Kepalaku: kantor paling sibuk di dunia. dan ada juga yang mengatakan orang yang paling sibuk adalah orang yang malas.
jadi kesibukan, bukanlah suatu beban jika semua orang menikmati dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh, maka ia akan menuai keberhasilan nantinya. dibanding orang yang suka berleha-leha, tak tahu arah dan tujuan hidup dia adalah orang yang selalu menyepelekan waktu. maka itu termasuk jenis orang yang tidak akan menuai kesuksesan nantinya....
maka dari itu, haruslah kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermamfaat.????
okey.......................

udah dulu ya..................

Senin, 06 Oktober 2008

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H

Jumat, 12 September 2008

Dunia Maya


Dunia Maya


"Dunia maya bukanlah dunia asli...
kejujuran dibutuhkan adanya...
dunia maya bukan dunia nyata...
jangan terlalu percaya keberadaannya...
dunia maya bukanlah dunia pasti...
jadi haruslah berhati-hati
dunia maya ku berterimakasih dengan adanya...
"

Minggu, 31 Agustus 2008

Dimana benteng kemerdekaan itu


Dimana benteng kemerdekaan itu

63 tahun Indonesia merdeka belum banyak perubahan berarti. di setiap perayaan 17 agustus hanya ceremony atau acara-acara yang tidak mempunyai mamfaat diadakan, mulai dari panjat pinang, pacu goni, sampai ada yang melakukan hormat bendera selama 17 jam... apakah itu yang disebut pengorbanan???apakah itu yang disebut kebangkitan??????
Dengan cara yang demikian saya sendiri pesimis akan adanya perubahan yang berarti dimasa yang akan datang..mengapa?? karena pemerintahan memiliki ego tersendiri ini bisa dilihat dari berbagai kasus seperti.....penggusuran...Apakah itu yang disebut kemerdekaan?????
Baru-baru ini kita sudah disuguhkan dengan peristiwa penggusuran di lahan pemukiman liar di Taman BMW, suguh memprihatinkan......hanya dengan keinginan pemerintah DKI Jakarta untuk membangun stadion olahraga bertaraf nasional.
Akankah pemerintah memikirkan nasib Rakyat?????????

Kamis, 21 Agustus 2008

pacaran dalam pandangan islam

a. Islam Mengakui Rasa Cinta

Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya.

“Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik .”(QS. Ali Imran :14).

Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mengejwantahkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semau itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk memperlakukannya dengan cara yang paling baik.

Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku”.

b. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal

Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala ikatan di antara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.

Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mungkin sekedar diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak.

Bahkan lebih ‘keren’nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada pasangan, melainkan kepada ayah kandung wanita itu. Maka seorang laki-laki yang bertanggung-jawab akan berikrar dan melakukan ikatan untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping hidupnya, mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung` dan ‘pengayomnya`. Bahkan `mengambil alih` kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya.

Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `the real gentleman`. Karena dia telah menjadi suami dari seorang wnaita. Dan hanya ikatan inilah yang bisa memastikan apakah seorang laki-laki itu betul serorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. Beraninya hanya menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi the real man.

Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan terjadinya kontak-kontak yang mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan, pegangan, cium dan juga seks. Sedangkan di luar nikah, Islam tidak pernah membenarkan semua itu. Kecuali memang ada hubungan `mahram` (keharaman untuk menikahi). Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya monopoli agama Islam saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan. Apalagi agama Kristen yang dulunya adalah agama Islam juga, namun karena terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi yang paling pokok, akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina dan perbuatan yang menyerampet kesana.

Sedangkan pemandangan yang lihat dimana ada orang Islam yang melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang benar-benar telah dilanda degradasi agama.

Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme dan permisifisme ini. Sehingga kalau pemandangan buruk itu terjadi juga pada sebagian pemuda-pemudi Islam, tentu kita tidak melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini juga terjadi pada agama lain, bahkan justru lebih parah.

c. Pacaran Bukan Cinta
Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati tidak berentu sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan dengan janji bertemua langsung.

Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada ketentuan tentang kesetiaan dan seterusnya.

Padahal cinta itu memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan cinta.

d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan
Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya dari data yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.

Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu.

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,”Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa’ fiddin nomor 4700, Muslim Kitabur-Radha’ Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)

Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting.

Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebaga ta’aruf. Jauh lebih bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik, bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.

Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat berbusana terbaik dan juga lebih sering bertemua dengan suaminya dalam keadaan tanpa parfum. Bahkan rumah yang mereka tempati itu bukanlah tempat-tempat indah mereka dulu kunjungi sebelumnya. Setelah menikah mereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya jauh dari suasana romantis saat pacaran.

Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya sebuah penyesatan dan pengelabuhan.

Dan tidak heran kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran, namun segera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi. Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalam hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

Sumber : Pusat Konsultasi syariah

Senin, 18 Agustus 2008


Sebuah renungan tentang memaknai kemerdekaan

Memasuki bulan Agustus ini, kita mulai menyaksikan adanya sesuatu yang berbeda di jalan-jalan, di ujung-ujung gang, dan di jalan-jalan perkampungan. Warna merah putih menghiasi jalan-jalan dan perkampungan. Mulai melangkah lebih jauh lagi pada bulan Agustus, kita mulai saksikan perlombaan-perlombaan digelar di gang-gang perkampungan. Anak-anak larut dalam kegembiraan merayakan peringatan hari kemerdekaan yang sebenarnya belum mereka ketahui. Wajarlah, masih anak-anak. Mereka hanya berkeinginan untuk mendapatkan hadiah dan merasa senang saat mengikuti lomba.

Tak ketinggalan dengan anak-anak mereka yang berkompetisi dalam lomba balap karung, makan kerupuk, memasukkan ballpoint ke dalam botol, mengambil koin dari labu, pecah air, membawa kelereng, pecah balon, dan juga memindah belut; orang tua dan kakak-kakak mereka pun juga ikut larut dalam perayaan-perayaan lomba. Ya, semua rakyat dari seluruh lapisan larut dalam perlombaan-perlombaan merayakan hari kemerdekaan RI mulai dari kampung, pedesaan, perkotaan, pabrik, pasar, kantor, dan seluruh pelosok tanah air.

Puncak dari segala puncak itu nantinya adalah pada saat peringatan Detik-detik Proklamasi yang akan berlangsung pada tanggal 17 Agustus tepat pada puku 10.00 WIB. Dan sebagai penutup dari perayaan proklamasi kemerdekaan itu nantinya biasanya akan diisi dengan pawai dan karnaval hari kemerdekaan di jalan-jalan perkotaan.

Terlihat sejenak berpikir di ujung jalan sesosok bayangan dengan perawakan biasa memandang jauh seolah tak bertepi. Dari sudut matanya terlihat tatapan yang menerobos memandang relung-relung kehidupan.

Bisik dalam hatinya lirih berkata,”Apa ini yang disebut kemerdekaan?”

Tak berapa lama, ia ayunkan kakinya menuju sebuah masjid. Ia duduk dan terlihat mulai diam merenung tentang sesuatu. Saraf-saraf dalam otaknya mulai bergerak-gerak memutar klise-klise memori sejarah dan analisa. Ia coba mengingat kembali lembaran-lembaran sejarah bangsa dan negaranya tercinta, Indonesia. Ia perintahkan otaknya memutar kembali file-file pelajaran-pelajaran sejarah yang telah ia rekam dari pelajaran di sekolah dan bacaan-bacaan yang dibacanya.

Ia ingat bagaimana dahulu para pejuang-pejuang mengangkat senjata. Memorinya mengenang keperkasaan Teuku Umar dan Cut Nyak Dien melawan Penjajah. Ia ingat betul bagaimana masyarakat Aceh adalah masyarakat yang paling kuat dalam melawan penjajah. Ia juga ingat betul bagaimana masyarakat Aceh rela memberikan derma mereka untuk membangun Indonesia melalui urunan uang mereka.

Memori sang pria pun tiba-tiba berbalik kepada kenangan cerita sejarah Imam Bonjol yang dikalahkan oleh pengkhianat bangsa, kenangan sejarah Pangeran Diponegoro yang dikhianati oleh orang sebangsa sendiri. Berturut-turut ia ingat kembali akan perjuangan Sultan Hasanudin, Sultan Agung, dan Patimura. Selanjutnya, bayangnya melihat peranan Syarekat Dagang Islam sebagai organisasi pergerakan pertama yang berdiri di Indonesia yang berorientasi pada rakyat secara nasional.

“Bukan Budi Utomo yang pertama kali berdiri” katanya lirih dalam hati.

“Budi Utomo adalah organisasi lokal yang berdiri jauh sesudah berdirinya Syarekat dagang Islam.” keluhnya.

”Ia hanya berorientasi lokal dan tidak memiliki program kerakyatan. Dia hanya kumpulan para bangsawan yang sok pahlawan mengklaim diri sebagai organisasi pertama yang bergerak merebut kemerdekaan. Bohong besar!” batinnya berkata lantang.

Tak berapa lama, ia terbangun dari lamunannya. Ia lihat beberapa meter dari masjid tempat duduknya, sebuah perayaan kemerdekaan. Dengan diiringi musik-musik, terlihat seorang wanita berjoget menyanyikan lagu dangdut, lalu berturut-turut sepasang suami istri berkaraoke bernyanyi tembang kenangan, dan tak ketinggalan seorang bocah berjoget mengikuti gaya joget para penyanyi dangdut di negara ini mengiringi nyanyian. Sang bocah dengan perasaan senang meliuk-liukkan tubuhnya dan memutar-mutar kepalanya. Gaya jogetnya seperti gaya penyanyi yang dikritik oleh Sang Raja Dangdut hingga menangis.

“Apa ini arti kemerdekaan?” kata sang pria.

“Mau dibawa kemana bangsa ini? Tak kudapatkan sejarah cerita adanya pesta semacam ini di zaman perjuangan dulu. Dimana sisa-sisa cucuran keringat dan darah serta nyanyian peluru dan dentuman meriam para pendahulu?” kata batinnya.

“Bangsa ini belum merdeka!!! Belum merdeka!!!” bisiknya lirih.

“Bangsa ini masih dibelenggu oleh kekuasan kapitalis, dan dijajah oleh para pengkhianat-pengkhianat bangsa yang mengklaim dirinya nasionalis atau pejuang. Padahal kalian adalah anak keturunan para pengkhianat yang menyerahkan nyawa para pejuang Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, dan lainnya kepada sekutunya, sang penjajah Belanda yang menyebarkan misi suci 3G. Gold, Glory, dan Gospel. Kalianlah yang menipu rakyat dengan jiwa sok nasionalis yang mengahabiskan waktu kalian untuk pesta dan uang semata. Kalianlah yang memfitnah para pejuang dengan sebutan para pemberontak, teroris, dan gerombolan. Kalian yang berkuasa tak beda dengan para pengkhianat bangsa di zaman Perang Paderi, yang justru membawa kehancuran bangsa ini. Bangsa ini belum merdeka! Bangsa ini hanya merdeka jika rakyat ini telah menikmati udara hukum sang Maha Kuasa terlaksana!!!” berontaknya di dalam hati.

Tak kuat melihat perayaan peringatan penuh kedustaan itu, sang pria tersebut pun bangun dari duduknya. Ia ayunkan kakinya segera melangkah menjauh dari riuh-rendah musik peringatan hari kemerdekaan itu. Di ujung lorong jalan, tak berapa lama, ia pun hilang dalam bayangan gelap malam.

Rabu, 13 Agustus 2008

puisiku


Dibawah terik

dikedalamam jiwaku yang rimbun
tetesnyapun merayap kedalam sukma
adakah harapan itu kan kembali
dibawah teriknya cuaca
embun-embun
dinantikan kehadirannya
mengisi jiwa-jiwa kosong
penuh noda
teriknya pun serasa membakar kalbu
kutak kuasa menahannya
didalam asaku...
ku berharap bangsa ini
akan lari dari kebiadaban itu
tak akan ada lagi
nestapa yang akan menggerogotinya

Selasa, 05 Agustus 2008

Sayembara Penulisan Esai Ahmad Wahib Award 2008

Sayembara Penulisan Esai Ahmad Wahib Award 2008
July 22, 2008 – 8:21 pm


Deadline: 29 Agustus 2008
Sayembara Penulisan Esai Forum Muda Paramadina, Himpunan Mahasiswa Falsafah dan Agama (HIMAFA) Universitas Paramadina, dan Soetrisno Bachir Foundation menyelenggarakan sayembara penulisan esai Ahmad Wahib Award bagi mahasiswa (S1) seluruh Indonesia. Ketentuan Sayembara:


Naskah harus asli, bukan terjemahan, saduran, atau mengambil dari karya yang sudah ada.

Belum pernah diterbitkan di media apapun, dan tidak sedang diikutkan dalam [...]


Deadline: 29 Agustus 2008

Sayembara Penulisan Esai

Forum Muda Paramadina, Himpunan Mahasiswa Falsafah dan Agama (HIMAFA) Universitas Paramadina, dan Soetrisno Bachir Foundation menyelenggarakan sayembara penulisan esai Ahmad Wahib Award bagi mahasiswa (S1) seluruh Indonesia.

Ketentuan Sayembara:
Naskah harus asli, bukan terjemahan, saduran, atau mengambil dari karya yang sudah ada.
Belum pernah diterbitkan di media apapun, dan tidak sedang diikutkan dalam sayembara apapun;
Peserta sayembara memilih salah satu dari tiga tema yang telah ditentukan;
Sayembara esai ini menekankan aspek argumentasi, ketajaman pemikiran, dan gaya penulisan;
Lima orang nominator penulis esai terbaik akan diwawancarai oleh Dewan Juri. Pemberitahuan akan disampaikan kemudian;
Keputusan Dewan Juri bersifat mutlak, mengikat dan tidak bisa diganggu-gugat;
Naskah yang masuk menjadi hak panitia dan tidak dikembalikan;
Sayembara ini tidak berlaku bagi panitia.

Persyaratan- Persyaratan:
Peserta hanya boleh mengirim 1 (satu) naskah;
Naskah sayembara dikirim rangkap 2 (dua), diketik di atas kertas ukuran kuarto (margin 3 cm di setiap sisi), spasi ganda, menggunakan jenis huruf Times New Roman berukuran 12 point, dengan panjang naskah antara 20-30 halaman;
Kiriman naskah harus dilengkapi dengan identitas penulis: biografi singkat; fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM); 2 (dua) lembar foto berwarna ukuran 3×4; dan alamat lengkap, nomor telepon, serta alamat e-mail;
Naskah dimasukkan ke dalam amplop tertutup, dengan di sudut kiri atas amplop ditulisi "Sayembara Esai Ahmad Wahib Award";
Naskah dikirim ke alamat panitia: Pondok Indah Plaza III, Blok F 4-6. Jl. TB. Simatupang, Jakarta, 12310;
Naskah dikirim paling lambat, Jumat, 29 Agustus 2008 (cap pos atau diantar langsung).

Total hadiah: Rp. 45 Juta
Juara I Rp. 20.000.000,-
Juara II Rp. 15.000.000,-
Juara III Rp. 10.000.000,-

Pengumuman Pemenang
Kamis, 30 Oktober 2008
Di Universitas Paramadina, Jakarta

Tema
Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan: Ahmad Wahib dan Kebinekaan Indonesia
Ahmad Wahib dan Islam Warna-Warni: Menyikapi Perbedaan dalam Ber-Islam
Berpikir Bebas bersama Ahmad Wahib, Siapa Takut?

Dewan Juri
Budhy Munawar-Rachman
Ihsan Ali-Fauzi
Lies Marcoes-Natsir
Luthfi Assyaukanie
Maria Hartiningsih

Contact Person:
Acun nesta (0856 9768 5005)
Indra (0856 7907 785)


Sumber: e-mail M. Solekhudin (Inbox infolomba[at]gmail.com)

http://infolomba.blogsome.com/2008/07/22/sayembara-penulisan-esai-ahmad-wahib-award-2008/

Minggu, 03 Agustus 2008

Arsitektur Tradisional Minangkabau : BENTUK DAN BUDAYA SALING BERKAIT


Arsitektur Tradisional Minangkabau : BENTUK DAN BUDAYA SALING BERKAIT


Bangsa Indonesia terkenal akan ragam budaya dan etnisnya, tentunya lengkap dengan segala atribut kebudayaannya. Sementara kelestarian semakin sering dudengungkan orang banyak, namun dilain pihak banyak pula yang - sadar ataupun tidak - tidak mempedulikan kelestarian itu. Sebut saja contoh jelas, rumah rumah tradisional. Termasuk rumah tradisional Minangkabau di daerah Sumatra Barat, keberadaannya perlu diperhatikan, kalau memang kita menginginkan bangunan tersebut tetap dapat dinikmati oleh anak cucu kita kelak.



Bangunan tradisional memang merupakan ciri bagi setiap daerah. Dari bangunannya dapat diketahui identitas daerah-daerah tersebut, karena itu wajar saja bila bangunan-bangunan khas itu perlu dilestarikan. Namun dipihak lain, para penghuni bangunan-bangunan itu mungkin saja memiliki suatu keinginan untuk mengganti rumah tuanya dehgan bangunan baru yang modern, bila keadaan memungkinkan. Tentunya, hal ini dapat dimengerti mengingat mereka juga ingin menikmati pembangunan di zaman yang semakin canggih ini. Dan masalah ini tidak akan selesai begitu saja tanpa ada usaha-usaha dan semua pihak.



Hal yang perlu diperhatikan adalah pentingnya pengenalan terhadap bangunan-bangunan tersebut, sehingga keinginan untuk melestarikan semakin kuat dan mungkin dapat digunakan pula sebagai motifator bagi pemilik bangunan bangunan khas itu untuk juga menjaga bangunan-bangunan tradisionalnya

Ada mitos bahwa nenek moyang masyarakat Minang berasal dari seberang laut yang datang dengan menggunakan perahu. Berdasarkan beberapa penyelidikan manusia Minang berasal dari Asia yang datang pada sekitar tahun 200 SM dan hidup pada zaman batu dengan pola nomaden (berpindah-pindah ternpat). Gelombang berikutnya, orang orang Tonkin dari Asia Tenggara masuk ke Minang dengan membawa kebudayaan logam. Dan dari kebudayaan Tonkin ini, lahirlah kebudayaan Indonesia pada umumnya dan kebudayaan Minang pada khususnya. Demikian terus berkembang sampai Islam masuk pada sekitar abad 16. Sejak saat itulah, masyarakat Minang erat dengan ajaran-ajaran Islam, bahkan hingga kini.

Budaya Minang memang khas, tak ubahnya ke-khas-an daerah-daerah lain ditanah air kita ini. Ada satu perbedaan sistim kemasyarakatan di Minang, yang tak ditemui didaerah lain. Sistem tersebut adalah garis keluarga yang menurut kepada garis Ibu atau dikenal dengan Matrilineal. Sistem ini demikian kuat melekat pada diri setiap masyarakat Minang, sampai berpengaruh pada susunan atau denah rumahnya.

Secara garis besar, sistem kekerabatan Minang dapat dibagi menjadi empat, yaitu Rumah, yang dikepalai oleh mamak rumah; kemudian Paruik, yang merupakan satu keluarga dan dibentuk oleh beberapa rumah. Ikatannya masih bersifat genealogis. Ketiga, adalah Kampuang yang dipimpin oleh penghulu kampung dan dibentuk oleh beberapa Paruik. Dan terakhir, adalah Suku yang dipimpin oleh kepala suku dan dibentuk oleh beberapa kampung. Disini terlihat adanya hirarkhi dalam sistem kekerabatan masyarakat Minang. Dalam suatu keluarga, segala urusan keluarga diurus oleh seorang laki-laki dewasa dari keluarga itu, yang bertindak sebagai “ninik mamak” bagi keluarga tersebut. Tanggung jawab keluarga memang terletak pada seorang mamak atau saudara dari ibu. Dan seorang ayah dalam keluarga Minangkabau adalah termasuk keluarga lain dari istri dan anaknya. Demikian pula halnya dengan anak laki-laki termasuk keluarga lain dari keluarga ayahnya. Seorang laki-laki dirumah istrinya hanyalah sebagai “sumando” atau tamu yang dihormati. Dalam hal perkawinanpun, ada aturan aturan yang perlu diperhatikan. Pada masyarakat Minang yang ideal adalah perkawinan mereka yang bersaudara sepupu silang atau Exogarni Cross Cousin Marriage (ECCM), yaitu perkawinan mobreda” atau mother-brother daughter, perkawinan antara laki-laki dengan putri dari mamaknya. Dapat pula dijumpai perkawinan antara lak-laki dengan kemenakan atau anak saudara perempuan ayahnya. Selain itu, dalam budaya Minang dianggap layak bila seorang laki-laki mengawini salah seorang saudara perempuan dan almarhum istrinya atau dengan mengawini janda abangnya. Perkawinan semacam mi sangat dihormati dan dikenal dengan istilah “menyiliehkan” Hal lain adalah tidak dikenalnya mas kawin pada perkawinan dalam masyarakat Minang, melainkan dengan “uang jemputan”. Biasanya juga diadakan pertukaran benda lambang kedua keluarga yang dikenal dengan “batuka tando”, berupa cincin ataupun keris.

Hunian

Pada masyarakat Minang, pola permukiman secara makro atau perkampungan disebut “nagari”. Dan unsur-unsur pembentuknya antara lain adalah daerah taratak, yaitu daerah ladang dan hutan yang berada disekitar nagari dan menjadi sumber penghasilan seharii-hari. Kemudian daerah mukim, yaitu daerah permukiman yang memiliki pusat orientasi pada pusat nagari.

Pusat nagari biasanya terbentuk dari beberapa fungsi bangunan umum, seperti balai adat, tempat para pemuka adat mengadakan pertemuan guna memecahkan masalah besar, balai nagari, masjid dan pasar. Konsentrasi permukirnan secara naluri membentuk ruang-ruang yang mengapit daerah taratak sebagai daerah tempat mata pencarian sehari-hari. Secara keseluruhan, pola nagari Minang juga tergantung dari situasi tanah, tetapi tetap ada jalan utama dari rumah-rumah tersusun mengikuti jalan-jalan yang terbentuk. Susunan rumah, biasanya rnenghadap jalan, baik sejajar ataupun tegak lurus jalan. Terkadang ada pula yang rnenghadap matahari.

Secara rnikro, pola permukiman masyarakat Minang berdasarkan sistem pernerintaharinya disebut sebagai “Kampuang” atau kampung. Dan kampuang ini terdiri dari beberapa paruik, yang bisa diartikan satu kaum besar tapi masih ada pertalian darah. Kampung ini sering pula disebut sebagai jorong. Secara kelompok, dapat dibagi menjadi dua kelompok hunian. Kelompok hunian kecil, adalah satu keturunan seibu. Bila satu keluarga tidak memiliki ruang yang cukup untuk semua wanita didalam rumah itu, maka biasanya dibuat rumah baru diatas tanah keluarga. Rumah-rumah tersebut dapat saling berhadapan ataupun bersampingan. Rumah itu disebut sebagai rumah adat. Dan didepan rumah adat biasanya terdapat lumbung yang jumlahnya satu sampai tiga, tergantung tingkat ekonomi keluarga. Lumbung ini disebut “rangkiang” yang juga menjadi lambang status sosial keluarga.

Kelompok lain adalah kelompok hunian hesar. Kelompok ini dalam sistem kekerabatan disebut paruik, atau artinya perut, yaitu suatu keturunan yang lebih luas/besar dan pada keturunan langsung.

Biasanya kelompok paruik terdiri dari beberapa rumah adat. Secara tradisional masyarakat Minang tidak mengenal orientasi bangunan secara khusus. Bangunan-bangunan yang ada dibuat menyesuaikan dengan jalan, biasanya sejajar dengan arah jalan. Rumah lapis kedua biasanya membelakangi jalan dan rumah lapis ketiga berhadapan dengan rumah lapis kedua. Begitu seterusnya, tapi tergantung pula oleh kondisi tanah. Memang tanah di daerah Minangkabau terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Minangkabau yang terletak di propinsi Sumatera Barat berada pada tanah dengan ketinggian bervariasi, dari 2 meter sampai 927 meter diatas permukaan air laut. Ketinggian rata-rata sekitar 368 meter dari permukaan air laut.

Dalam hal rumah, masyarakat Minangkabau sangat erat kaitannya dengan adat. Fungsi rumahpun berbeda beda dan tergantung beberapa hal seperti, kedudukan orang yang membangun rumah itu terhadap keluarga atau sukunya, status tanah tempat rumah itu dibangun serta pengaruh lingkungan keluarga yang membangun tersebut. Dapat dikatakan ada dua jenis rumah, yaitu : rumah adat dan rumah gadang. Rumah adat merupakan rumah keluarga yang menampung segala kegiatan upacara-upacara adat dengan kelengkapannya. Sedangkan rumah gadang, walaupun bentuknya sama dengan rumah adat namun fungsinya lebih disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, bukan untuk acara adat. Karena, untuk suatu rumah adat diperlukan persyaratan tertentu yang tidak sembarang orang dapat membuat rumah adat tersebut.

Unsur Tradisional

Tinjauan denah bagi rurnah tradisional Minang dapat dilihat pada rumah adatnya. Biasanya susunan denah dibuat simetris dengan tempat masuk pada bagian tengah arah sumbu memanjang. Jumlah ruangnya, disesuaikan dengan jumlah anak gadis atau wanita yang berdiam dirumah tersebut, namun tetap dibuat jumlah ruang yang ganjil karena memperhatikan kesan simetri tadi. Semua kamar didalam rumah memang diperuntukkan bagi wanita, dimana mereka dapat menerima suami pada malam hari. Sehingga tidak dikenal adanya kamar untuk laki-laki. Ruang duduk besar terletak dibagian muka untuk menerirna tamu dan tempat upacara adat. Ada semacam pengertian yang tersirat dari adanya ruang duduk besar ini, bahwa orang Minang sebenarnya sangat mengenal faham “demokrasi” yang diistilahkan sebagai “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi”. Ruang ini pun digunakan untuk berbincang-bincang santai, bahkan perabotannyapun hampir tidak ada. Biasanya orang-orang duduk dibawah dengan beralaskan tikar, demikian pula pada waktu makan, duduk dibawah pula. ruang duduk dalam, untuk menunjang kegiatan pada ruang duduk besar.

Dapur biasanya terdapat pada belakang rumah, tidak menjadi satu dengan rumah. Namun bila ingin meletakkan dapur didalam rumah, mereka biasanya mengambil tempat pada ruang tengah belakang, persis pada sumbu entrance. Sedangkan kamar mandi pada rumah rumah adat biasanya diletakkan terpisah. Pada bagian samping kiri dan kanan, biasanya terdapat ruang khusus untuk duduk-duduk atau menenun bagi kaum wanita. Ruang ini biasanya disebut “anjuang” dan lantainya agak dinaikkan sedikit dari pada ruang tengah. Diruang inilah kaum wanita mengerjakan kerajinan tangan, apakah itu menenun, merajut, menyulam atau kegiatan lain. Dari kegiatan mereka inilah lahir kerajinan-kerajinan khas daerah yang memperkaya khasanah tradisional kita.

Atap Gonjong

Sebagaimana bangunan tradisional daerah lain, rumah minang juga mengenal kepala-badan-kaki pada bangunannya. Kepala yang ditunjukkan dengan atap memiliki bentuk khas, seperti mata gergaji terbalik dengan garis-garis pembatas melengkung dan menghadap keluar. Dari arah memendek tampak bentuk atap seperti segitiga sama kaki yang agak melengkung. Bentuk atap demikian disebut sebagai “gonjong” atau tajuk yang konon diambil dari bentuk dasar tanduk kerbau, dan kata Minangkabau (kabau artinya kerbau). Gonjong inilah yang merupakan lambang kebesaran adat. Pada setiap rumah adat, biasanya terdapat empat buah gonjong, tapi banyak pula yang menambahkan gonjong diatas setiap anjuang, sehingga jumlah gonjongnya menjadi enam. Rumah dengan enam gonjong itu yang dapat dinikmati di TMII, Jakarta.

Bahan untuk atap biasanya dipilih ijuk, mungkin untuk mendapatkan kemudahan pada waktu membentuk lengkungan. Lambat laun banyak yang mengganti atapnya dengan seng, bahkan kini dapat pula terlihat bangunan yang menggunakan atap gonjong dengan bahan penutup atap dari genteng.

Bagian badan adalah dinding rumah. Pada pertemuan antara atap dan badan rumah, terdapat “pagu” yang berfungsi sebagai tempat menyimpan barang yang jarang dipakai. Bahan plafond biasanya sama dengan bahan lantai, yaitu kayu (papan), dan dindingnya berlapis dua. Lapisan luar terbuat dan anyaman bambu “sasak bugih” dan dinding sebelah dalam menggunakan papan. Pada keluarga berada, dinding rumahnya banyak dihiasi ukiran atau ornament-ornamen beraneka warna. Memang warna di Minang cukup “berani”. ini terlihat tidak saja dari ornamen rumah, melainkan juga dan pakaian adatnya.



Bagian paling bawah adalah kaki, yang diwujudkan dengan kolong. Seluruh lantai rumah dinaikkan, sehingga terbentuklah kolong, sebagaimana biasanya bangunan tradisional kita. Ketinggian lantai dari tanah biasanya dicapai dengan tangga, dan kayu atau batu. Dan rumah-rumah tradisional yang masih banyak terdapat di desa-desa di Sumatera Barat ini berdiri cukup tinggi, bahkan ada yang bagian kolongnya dapat dimasuki orang dewasa tanpa harus membungkuk. Fungsi kolong ini hampir sama dengan kolong-kolong lain yaitu tempat menyimpan barang atau ternak. Biasanya kolong ini ditutup tapi tidak permanen. Kadang-kadang penutupnya diletakkan disebelah luar sehingga tidak tampak lagi bangunan berdiri diatas tiang.

Bangunan tradisional, bagaimanapun memiiki ciri khas. Ia perlu diperhatikan tidak saja untuk memperkaya khasanah budaya kita namun perlu pula untuk menunjukkan betapa bangsa kita yang begitu banyak ragamnya bisa tetap bersatu. hidup berdampingan bahkan saling membantu.

sumber:http://zulfikri.wordpress.com

Mamfaat membaca


Manfaat Membaca

1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.

2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.

3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.

4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangakan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.

5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.

6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.

7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.

8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.

9.Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.

10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).

Sumber :”Don’t be Sad”, "la tahzan" DR. Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA

Rabu, 30 Juli 2008

Hemat Energi, Mulailah dari Menu di Piring


Ada sisi penghematan energi yang enggan dilihat orang, yakni menu makanan di piring. Kegemaran makan daging, kalau dirunut ke belakang, banyak menyumbang kerusakan lingkungan. Sebab, pemakaian energi untuk menghasilkan daging sangat besar.

"Produksi daging melibatkan indutri yang tidak mudah diajak memahami masalah energi dan lingkungan," kata Prasasto Satwiko, Koordinator Bidang Teknologi Pusat Studi Energi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dalam Seminar Energi di UAJY, Rabu (11/6).

Ia memaparkan, laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut industri daging, telur, dan produk hewani melepas gas 60 persen gas N2O (nitrogen) yang berbahaya di bumi. Peternakan menjadi sumber terbesar gas metana (sekitar 40 persen) yang juga berbahaya.

Pemakaian energi untuk menghasilkan sepotong daging amatlah besar. Prosesnya dimulai dari menanam tanaman sebagai pakan ternak. Lantas ke urusan transportasi, pengolahan, operasional peternakan, penjagalan, pemrosesan pabrik, hingga pendinginan.

Setiap tahap, setidaknya menimbulkan polusi dan gas rumah kaca. Sebagai ilustrasi, dibutuhkan 16 pon bijian untuk menghasilkan satu pon daging. Seorang pemakan daging melepas gas CO2 lebih banyak ketimbang mereka yang tidak mengonsumsi daging. "Orang Indonesia beranggapan kalau kurang makan daging maka tubuh jadi lemas. Itu keliru karena tak ada teori yang membuktikan," katanya.

Di Indonesia, kalau orang tidak makan daging lantas dianggap tidak keren. Padahal daging sumber penyakit. Di luar negeri, tren penyakit bisa berkurang karena kaum vegetarian semakin bertambah.

Gempa Raksasa Picu Gempa Kecil di Berbagai Belahan Dunia


Gempa sangat besar--seperti gempa dengan kekuatan melebihi skala 9 yang memicu tsunami di Aceh tahun 2004--dapat menyebabkan gempa-gempa kecil di berbagai belahan dunia. Meski belum ada penjelasan ilmiah mengenai hal tersebut, data statistik cenderung mengarah ke sana.

Hal tersebut dilaporkan para peneliti dari Badan Survei Geologi AS atau USGS (United States Geological Survey) yang memantau gempa di seluruh dunia. Getaran yang ditimbulkan gempa raksasa sepertinya mengurangi kuncian patahan sehingga bergeser.

"Hal tersebut menimbulkan tekanan pada patahan. Memang kecil, namun cukup untuk memicu gempa," ujar Tom Parsons, dari USGS, penulis utama laporan yang dimuat jurnal Nature Geosciences edisi terbaru.

Parson dan timnya telah mempelajari rekaman data 15 gempa besar berkekuatan di atas skala 7. Ternyata, 12 dari 15 gempa diikuti gempa-gempa kecil di berbagai belahan dunia yang dilewati getaran yang menjalar. Hubungan tersebut memang belum dapat menjelaskan bahwa gempa kecil dipicu gempa besar, namun secara statistik memiliki kecenderungan seperti itu.

Untuk gempa Aceh, misalnya, tidak hanya memicu tsunami, namun juga diikuti gempa lebih kecil hingga di Alaska, California, dan Ekuador. Bahkan Australia tengah yang jarang mengalami aktivitas seismik dilaporkan terjadi gempa kecil.

"Kita tak dapat melihat mundur. Ini hal terbaik yang bisa kami lakukan," ujar Parson. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah memahami sifat fisik patahan-patahan jika terkena getaran gempa.

Republik Tidur


Republik Tidur

"Setelah Sekian Lama Indonesia merdeka tapi indonesia seperti Republik Tidur. Makin Lama Makin Merosot tidak menunjukkan taringnya. Seharusnya Indonesia yang secara geografis memiliki kekayaan alam yang sangat banyak seharusnya menjadi negara yang superior dan kaya. tapi nyatanya,tetap tak berubah." begitulah ustad dikampungku yang selalu ceramah dengan memojokkan negaranya sendiri. ujar andi
"tapi kenyataannya memang begitu kan"
"tapi tom sekarang kita harus memikirkan perubahan bukan malah menuding"
"sekarang kan sedang sibuk-sibuknya pilkada seharusnya caleg harus lebih mementingkan rakyat"
"ah yang namanya caleg an hanya memikirkan perut sendiri bukan rakyat"
"itulah model negara kita makin lama makin merosot"
"andaikan kita bisa merubah indonesia dari Republik Tidur"
"Mudah-mudahan"


Kamis, 10 Juli 2008

Indonesia, Tirulah Spanyol dan Turki


Indonesia, Tirulah Spanyol dan Turki


Postur pemain sepakbola yang tinggi besar, tidak menjamin kesuksesan. Kesebelasan yang terpuruk di pertandingan awal, bukan berarti kehancuran. Kesuksesan Spanyol menjuarai Euro 2008 adalah bukti bahwa sepakbola bukan sekadar fisik, melainkan teknik dan kekompakan. Kehebatan Turki untuk bangkit dari kekalahan pertama, adalah bukti bahwa semangat pantang menyerah bisa menjadi kekuatan yang mematikan. Lantas apa hubungan kiprah kesebelasan Spanyol dan Turki bagi Indonesia?

Tinggi badan beberapa bintang Spanyol ternyata tidak berbeda jauh dengan pemain tim nasional Indonesia. Tengok saja, pemain terbaik Euro 2008 Xavi Hernandez dan top skor Euro 2008 David Villa cuma setinggi 170 sentimeter, sama dengan dengan Ponaryo Astaman dan Bambang Pamungkas. Pemain dunia lain yang berpostur rata-rata pemain Indonesia masih banyak, sebut saja Fabio Cannavaro, Carlos Tevez dan Roberto Carlos. Mudah-mudahan fakta ini menjadi pelecut bagi seluruh pemain Indonesia agar tidak minder jika berhadapan dengan kesebelasan yang memiliki postur tubuh tinggi.

Spanyol juga bukanlah negara yang solid. Latar belakang pendirian negara berbentuk kerajaan ini penuh dengan darah. Orang Catalan pernah mengalami penindasan yang dilakukan Jenderal Franco di masa lalu. Akibatnya hingga sekarang, orang Catalan menganggap dirinya bukan orang Spanyol. Jangan heran kalau setiap pertandingan klub asal Catalan Barcelona melawan klub ibukota Spanyol, Real Madrid, selalu berlangsung panas dan bahkan dikait-kaitkan dengan dendam masa lalu. Selain orang Catalan, etnis Basque juga menolak disebut bagian dari Spanyol. Hingga kini ada gerakan separatis Euskadi Ta Azkatasuna/ETA(Tanah Air dan Kebebasan Basque) yang terus berjuang untuk memerdekakan Basque. Klub yang berasal dari Basque adalah Athletic Bilbao.

Hebatnya, selama Piala Eropa 2008 berlangsung, seluruh rakyat Spanyol bersatu. Tengoklah kerjasama Xavi Hernandez dari Catalan bekerja sama dengan Fernando Torres berasal dari Madrid, yang berhasil menghasilkan gol kemenangan Spanyol dalam pertandingan final. Ya, persatuan dan kekompakan menjadi salah satu kunci kesuksesan Spanyol meraih gelar yang sudah dinanti sejak 44 tahun. Apa yang dialami Spanyol ini hampir dengan situasi di Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis. Rasanya, soal persatuan dan kesatuan Indonesia sedikit lebih baik dari Spanyol. Piala Asia 2007 lalu menunjukkan bahwa hampir seluruh rakyat Indonesia berada di belakang pemain tim nasionalnya.

Sementara itu, tidak ada yang mengira Turki lolos ke semifinal sejak dikalahkan Portugal. "Selama berkarier, saya tak pernah mengatakan menyerah dalam pertandingan. Berapa pun skor yang terjadi. Saya adalah orang yang tak pernah kehilangan harapan. Saya sering melihat banyak kejadian-kejadian dramatis dalam akhir-akhir pertandingan. Itulah keindahan sepakbola," kata-kata itulah yang selalu ditanamkan pelatih Fatih Terim kepada para pemainnya. Hasilnya, pemain Turki selalu tak ada yang mengira Turki menang melawan Swiss, semuanya mengira pertandingan berakhir 1-1. Beberapa detik jelang wasit meniup peluit, Arda Turan mengubah keadaan menjadi 2-1. Melawan Ceko, Nihat dkk sudah ketinggalan 2-0, tapi mampu berbalik menang 3-2. Dan yang paling dramatis terjadi ketika Turki melawan Kroasia di perempat final. Satu menit menjelang pertandingan berakhir, gawang Rustu dibobol Ivan Klasnic. Lagi-lagi, Turki mampu membalas lewat Semih Senturk, hingga akhirnya menang adu penalti.

Semangat pantang menyerah Turki ini, mirip dengan semangat bangsa Indonesia ketika berjuang meraih kemerdekaan atau lebih dikenal dengan Semangat 1945. Kemerdekaan Indonesia diraih dengan keringat, darah, dan airmata, bukan hadiah. Kalau cuma mengandalkan senjata yang dimiliki, sudah pasti para pejuang Indonesia dulu tidak akan mampu menandingi para penjajah. Tapi, karena Semangat 1945, Indonesia mampu mengusir penjajah, seperti yang diperlihatkan Arek-arek Suroboyo ketika melawan tentara NICA. Mudah-mudahan, Semangat 1945 akan selalu berada di darah setiap pemain Indonesia ketika berada di lapangan.

Tentu saja, bukan seperti membalikkan telapak tangan untuk menyamai Spanyol dan Turki. Postur tubuh yang tidak memadai, kalau tidak didukung teknik bermain yang baik tentu saja bohong besar. Semangat yang menyal-nyala pun membutuhkan teknik dasar bermain bola yang memadai. Postur pemain Indonesia hampir sama dengan pemain Spanyol, semangat tidak jauh berbeda dengan Turki. Yang bagaikan langit dan bumi tentu saja soal skil. Itu tidak masalah, karena skil bisa dilatih dan mental bisa diasah. Mudah-mudahan Spanyol dan Turki bisa menjadi inspirasi bagi kesebelasan Indonesia. Jadi, Indonesia bisa dong berbicara di pentas dunia? Au...ah...gelap

Rusa "Unicorn" Lahir di Italia


Rusa "Unicorn" Lahir di Italia


Seekor rusa yang terlihat di sebuah taman nasional di Italia sangat unik dengan tanduk tunggal di atas kepalanya. Pantas kalau ia diberi nama Unicorn karena memiliki ciri seperti karakter hewan yang yang hanya diketahui dari dongeng.

"Ini seperti dongeng yang menjadi kenyataan," ujar Gilberto Tozzi, direktur Pusat Sains Nasional Prato. Sebab, Unicorn selama ini hanya dikenal sebagai hewan dalam mitologi saja. Rusa bertanduk tunggal bukan pertama kali ini dilaporkan, namun termasuk jarang yang muncul di bagian tengah kepala.

Rusa tersebut merupakan salah satu rusa kembar yang lahir setahun lalu di penangkaran di Tuscan, dekat Florence. Tozzi yakin tanduk tunggal disebabkan kelainan genetika karena kembarannya tetap memiliki dua buah tanduk.

"Biasanya tanduk tunggal tumbuh di bagian pinggir daripada di tengah. Ini sepertinya kasus yang kompleks," kata Fulvillo Fraticelli, direktur sains Kebun Binatang Roma. Ia mengatakan posisi tersebut mungkin dipicu trauma selama di dalam kandungan.

Tozzi mengatakan kejadian yang langka seperti itu pula yang mungkin melahirkan dongeng menganai Unicorn. Dalam dongeng, Unicorn berupa makhluk serupa kuda yang memiliki kekuatan super.

Karakter tersebut muncul pada legenda, cerita rakyat, dari teks kuno dan abad pertengahan hingga dongeng Harry Potter. Cerita mengenai tanduk Unicorn mungkin juga diilhami paus narwhal yang memiliki semacam taring memanjang di kepalanya.

Anjing Langka Asli Tibet Sukses Dikloning


Anjing Langka Asli Tibet Sukses Dikloning


Setelah berhasil mengkloning anjing pengendus kanker, para peneliti di Korea Selatan juga sukses melakukannya pada anjing langka asli Tibet. Keberhasilan ini menjanjikan masa depan kloning untuk membantu konservasi satwa langka.

Seperti dilansir The Sooan Biotech Research Foundation, 17 ekor anjing mastiff Tibet hasil kloning lahir pada April lalu. Kloning tersebut atas permintaan Akademi Sains China dan dilakukan tim ilmuwan yang dipimpin Hwang Woo-suk, mantan ilmuwan kenamaan Korea Selatan yang dipecat dari Universitas Nasional Seoul karena terbukti melakukan pemalsuan data kloning manusia.

Anjing-anjing kloning tersebut berasal dari dua ekor anjing berbeda, masing-masing seekor jantan dan seekor betina. Para peneliti membutuhkan enam ekor induk angkat (surrogate mother) yang digunakan rahimnya.

Sayang, belum ada pernyataan resmi bahwa 17 anjing tersebut benar kloning. Sebab, perusahaan bioteknologi Korsel Kogene Biotech, yang diminta melakukan analisis DNA tidak mengambil sampel sel secara langsung.

Kogene Biotech menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat memastikan sampel-sampel mana saja yang berasal dari anjing kloning, dari induknya, atau kombinasi keduanya. Hasil penelitian tersebut memang belum dipublikasikan dan data-datanya masih dirahasiakan.

Sejak terbukti melakukan manipulasi data penelitian yang mengklaim berhasil mengkloning sel induk embrionik manusia, sepak terjang Hwang terus disorot dan tak sebebas sebelumnya untuk melakukan riset kloning di negaranya. Meski sedikit tercoreng dengan skandal tersebut, tim peneliti yang sempat dipimpin Hwang terbukti berhasil mengkloning anjing untuk pertama kalinya di dunia. Kloning anjing jenis Afghan yang diberi nama Snuppy -- nama dari SNU puppy -- dilakukan pada tahun 2005.

Saat ini tim peneliti yang sama telah beberapa kali berhasil mengkloning anjing. Jenis Afghan kembali dikloning sebanyak tiga ekor. Mereka juga mengkloning tujuh ekor anjing pelacak atas pesanan Dinas Bea Cukai Korsel serta empat ekor anjing pengendus kanker dari Jepang melalui perusahaan bioteknologi RNL Bio.

Senin, 07 Juli 2008

Kutub Utara Tanpa Es Mulai Tahun Ini


Kutub Utara Tanpa Es Mulai Tahun Ini


JAKARTA, MINGGU - Kenaikan suhu di kawasan Arktik, kutub utara, menyebabkan pencairan es yang semakin cepat dan meluas. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, wilayah kutub utara mungkin tanpa es pada musim panas tahun ini.

"Kami memprediksi tahun ini kawasan kutub utara mungkin bebas dari es untuk pertama kalinya," ujar David Barber, peneliti dari Universitas Manitoba, yang tengah melakukan ekspedisi dengan kapal pemecah es Kanada, CCGS Amundsen.

Pendapat Barber didukung pengamatan langsung dan citra satelit. Data menunjukkan, sebagian besar es di sana merupakan lapisan muda yang berusia kurang dari setahun. Lapisan tersebut terbentuk sepanjang musim dingin.

Es muda sangat rapuh dan berisiko mencair pada musim panas lebih tinggi dari es abadi yang terbentuk sejak bertahun-tahun. Kenaikan suhu juga berisiko mencairkan lapisan es yang lebih tebal meskipun ada peluang bertahan pada musim panas tahun ini.

Perkiraan ini lebih cepat daripada prediksi selama ini. Pada model iklim sebelumnya, kawasan es Arktik diprediksi baru bebas es untuk pertama kalinya pada tahun 2013-2030. Hal tersebut menunjukkan ancaman pemanasan global datang lebih cepat. "Kita kehilangan 65 persen lapisan es di belahan utara dalam setahun," ujar Barber. Rekor pencairan yang dirasakan tahun lalu, menurut para ilmuwan, disebabkan kombinasi arus hangat, angin kering, dan sinar matahari yang terik. Kombinasi yang merusak itu belum tentu terjadi tahun ini, namun dampaknya sudah mulai terlihat.

Kawasan yang mencair sebenarnya segera tertutup kembali lapisan es karena musim dingin yang juga ekstrem. Namun, lapisan es yang terbentuk terlalu tipis sehingga rentan pecah dan mencair.

Wuuih Ada Baterai dari Buah Salak


Wuuih Ada Baterai dari Buah Salak
Sutikno kaget, ternyata topik sumber arus dalam mata pelajaran fisika yang diajarnya menjadi awal sebuah temuan baru. Bersama para siswanya, guru SMPN 2 Wanadadi Jawa Tengah ini menemukan bahwa campuran buah salak dengan air dapat menghasilkan tegangan sebesar 0,56 volt. "Awalnya saya cuma memikirkan gimana anak-anak bisa terlibat total dalam pembelajaran. Aki itu kan cairan elektrolit, cairannya asam. Salak di daerah kami itu ada yang sangat asam, jadi siapa tahu bisa dipakai," ujar Sutikno seusai mempresentasikan hasil penelitiannya di depan dewan juri Lomba Karya Ilmiah Guru (LKIG) 2008 yang diadakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Depok, Senin (7/7). Dari prinsip itulah Sutikno dan para siswanya mencoba dalam praktikum fisika. Apalagi Wanadadi adalah daerah penghasil salak yang cukup besar. Tiap bulan, menurut Sutikno, pasti ada panen salak. "Orang-orang di sana, termasuk anak didik saya, rata-rata memang hidup dari salak," katanya. Bahan-bahannya adalah buah salak, air, seng sebagai kutub negatif, dan tembaga sebagai kutub positif. Awalnya, buah salak diblender dengan air dengan perbandingan 200 gram:200 ml, lalu dituang ke dalam setengah gelas air mineral. Seng dan tembaga berukuran masing-masing 5 cm yang telah dikaitkan dengan kabel penghantar kemudian dimasukkan ke gelas. Ketika diukur dengan multimeter digital, multimeter menunjukkan tegangan yang dihasilkan 0,56 volt, bahkan ketika dicoba kembali oleh Sutikno, sempat mencapai angka 0,6 volt. Sutikno mengatakan, tegangan listrik yang dihasilkan oleh jus salak ini dapat menghidupkan kalkulator bertegangan 3 volt atau jam digital 1,5 volt. Tentu saja Sutikno menjelaskan, dia harus membuat jus salak lebih banyak lagi hingga tiga gelas untuk 1,5 volt dan enam gelas untuk 3 volt. "Gelas-gelas berisikan jus salak tersebut diserikan hingga tegangannya akumulatif," ujar pria berusia 32 tahun ini. Inovasi ini ditemukan Sutikno berdasarkan tuntutan kurikulum yang harus memberikan stimulan dan pengalaman nyata bagi siswa dalam proses pembelajaran untuk mandiri dan kreatif. "Paling tidak anak-anak punya pengalaman belajar dan kompetensinya tercapai. Fokus kami juga, alam sekitar dapat menjadi tempat belajar dan anak-anak menjadi lebih akrab dengannya," ujar Soetikno yang baru pertama kali mengikuti lomba ini karena diajak Djoko Harwanto, rekan gurunya dari sekolah yang sama. Djoko sendiri sudah malang melintang dalam lomba-lomba karya ilmiah. Dalam presentasinya, dewan juri memuji temuan Sutikno dan memberikan masukan agar Sutikno mempertajam penelitiannya seperti dengan mengukur tingkat keasaman dan elektronnya untuk mencari tahu faktor apa yang paling berpengaruh. "Ya kami belum sanggup untuk itu, alat-alatnya saja enggak lengkap," ujar Sutikno. Untuk itu dirinya berharap ada pihak-pihak yang mau memberikan perhatian terhadap infrastruktur yang memadai di sekolahnya untuk melanjutkan penelitian baterai salak tersebut.

Sabtu, 05 Juli 2008

Obama Bukan yang 'Pertama'


Selasa, 1 Juli 2008 | 07:56 WIB

SENATOR Illinois, Barack Obama, dipastikan menjadi presiden AS kulit hitam pertama jika menang dalam pemilu 4 November 2008 nanti. Tetapi sebenarnya Obama ”bukan” presiden AS kulit hitam yang pertama.

Kalimat yang kedua ini berkaitan dengan banyak film layar lebar dan televisi keluaran Hollywood yang memperlihatkan seorang warga AS keturunan Afrika menjadi presiden. Analis bahkan mengatakan, film-film ini akan membantu para pemilih AS memberikan suara bagi kehadiran seorang presiden AS kulit hitam di Gedung Putih.

Obama sejauh ini sudah mencatat rekor. Dia menjadi seorang warga kulit hitam pertama yang menjadi calon presiden dari sebuah partai besar, Partai Demokrat. Dan sejarah baru akan terukir begitu Obama bisa mengalahkan saingannya, John McCain, dari Partai Republik.

Dan Obama punya peluang menang. Dia selalu unggul dalam jajak pendapat terakhir. Dan film-film Hollywood itu bakal menjadi pendulum suksesnya Obama. John W Matviko, penulis The American President in Popular Culture, seperti dikutip AFP, merasa yakin popularitas mutlak Obama di kalangan pemilih muda merupakan bagian dari faktor film-film keluaran Hollywood itu.

Film layar lebar ataupun televisi soal presiden AS berkulit hitam muncul sejak tahun 1933. Aktor Sammy Davis Jr, yang baru berusia tujuh tahun, kala itu sudah muncul dalam komedi Rufus Jones for President. Atau Aktor kawakan Morgan Freeman dalam film Deep Impact tahun 1998 sudah memperlihatkan seorang presiden AS kulit hitam berkantor di Ruangan Oval, Gedung Putih.

Kehadiran sosok presiden AS berkulit hitam di film dan televisi yang membuat para pemilih muda terbiasa bukan lagi suatu yang asing. Nuansa ini juga yang membuat mengapa Obama sangat mudah diterima oleh para pemilih muda. Intinya, Obama nantinya bukan seorang presiden AS berkulit hitam yang pertama.

”Salah satu fungsi dari budaya populer adalah memperkenalkan ide-ide sekalipun porsinya hanya sedikit melalui sarana yang secara tradisional sangat bisa diterima. Jadi, meskipun hanya sebentar, pada akhirnya bisa juga diterima,” ujar Matviko.

Dan Obama sangat beruntung karena selama ini film atau drama televisi selalu menampilkan seorang presiden AS kulit hitam yang positif. Akibatnya, para pemilih muda di AS punya kesan positif menyangkut kehadiran seorang presiden kulit hitam. Ini yang menjadi bagian dari popularitas Obama di kalangan penduduk atau pemilih usia muda.

”Jadi, pemikiran soal adanya presiden dari kalangan kulit hitam menjadi suatu yang biasa, bukan hanya sebuah isu,” ujar Matviko soal manfaat dari penyajian positif seorang presiden kulit hitam di film dan televisi. Kemenangan dan munculnya Obama jelas suatu yang pasti baik dan positif.

Mengubah arus utama

Penampilan presiden AS berkulit yang positif banyak membantu mengubah sikap utama (mainstream) di AS soal seorang tokoh kulit hitam. Film The Man tahun 1972 yang dibintangi James Earl Jones merupakan film layar lebar pertama yang menyajikan cerita seorang presiden AS berkulit hitam yang baik. Dan sejak itu, sejumlah film dan drama televisi juga menyajikan peran presiden kulit hitam yang sama.

Aktor Dennis Haysbert yang tampil sebagai seorang presiden kulit hitam yang hebat dalam serial televisi 24 yang populer yakin perannya ini sangat berpengaruh. Haysbert kepada surat kabar Los Angeles Times dalam sebuah wawancara baru-baru ini mengatakan, dia tidak ragu karakternya dalam film itu membantu mengubah sikap utama yang ada. ”Terus terang dan jujur, peran yang saya lakukan dan cara bermain dan cara penulis mengisahkan ini telah membuka mata publik Amerika bahwa seorang presiden kulit hitam sangat hebat dan mungkin saja terjadi,” ujar Haysbert.

Karakter presiden AS yang diperankan Haysbert dalam 24 akhirnya terbunuh. Film ini memperlihatkan seorang presiden AS kulit hitam yang berani bersikap dan membuat keputusan tegas yang kadang bertentangan dengan sikap umum. Namun, keputusan ini tepat.

Todd Boyd, pakar film dan budaya Afrika-Amerika di Sekolah Seni Sinematika Universitas Southern California, skeptis dengan pengaruh film-film Hollywood pada hasil pemilu presiden 2008. Sedangkan Robert Thompson, profesor budaya populer pada Syracuse University, mengatakan, boleh saja pengaruh film dan serial televisi pada popularitas Obama. Namun, Thompson yakin penampilan yang menawan dan popularitas Obama yang mengakar yang membuatnya menang.

”Morgan Freeman atau Dennis Haysbert memberikan kredit penting bagi Obama, tapi jangan meremehkan karismanya,” ujar Thompson.

Loyalitas Seorang Senna


Loyalitas Seorang Senna

Satu target Arsenal di bursa transfer musim panas ini pupus. Gelandang berdarah Brasil yang menjadi salah satu pemain kunci Spanyol menjuarai Euro 2008, Marcos Senna memupuskan spekulasi yang menyebutkan dirinya akan segera mendarat di Emirates Stadium. Senna mengakui bahwa dirinya tengah membicarakan perpanjangan kontrak di Villarreal.

Senna yang genap berusia 32 tahun dua pekan ke depan merupakan pemain yang banyak menyita perhatian dari kiprahnya di Austria-Swiss bulan lalu. Manajer Arsenal, Arsene Wenger diklaim kepincut dengannya dan berharap Senna bisa memimpin skuad mudanya dan berduet dengan Cesc Fabregas di lini tengah.

Tapi spekulasi itu rontok setelah holding midfielder berpengalaman itu menyatakan sedang bernegosiasi perihal kontrak baru yang memantapkan komitmennya di Estadio El Madrigal. Kepada The Sun, Senna berkata: “Saya telah bertemu dengan Presiden Villarreal (Fernando Roig) pada Selasa lalu dan kami berbicara mengenai perpanjangan kontrak saya untuk dua tahun ke muka.”

Akan tetapi, “Untuk sekarang ini saya ingin beristirahat. Saya sedang berlibur dan berharap melepaskan diri dari permasalahan (spekulasi) ini. Senna merupakan pemain yang utama di lini tengah bagi pelatih Luis Aragones untuk membawa Spanyol meraih gelar pertamanya sepanjang 44 tahun.

Roig sebelumnya menyatakan bahwa Senna betah di Villarreal dan pihaknya tidak takut akan kehilangan wakil kaptennya. Jika sampai Senna berlabuh maka itu akan menjadi nilai tambah bagi Arsenal. Kematangannya akan memberi sentuhan yang dibutuhkan skuad muda The Gunners. Namun di satu sisi The Yellow Submarines tidak akan melepaskannya begitu saja mengingat musim depan mereka berlaga di Liga Champions.

Ternyata Cowok Bandel Lebih Memikat?


Cowok Bandel Lebih Memikat?

SETUJU atau tidak, tapi itulah kenyataannya. Tak sedikit wanita yang justru tertarik menjalin cinta dan akhirnya jatuh ke pelukan cowok bandel yang juga sering disebut bad boy.

Seperti dilaporkan New Scientist, suatu penelitian membuktikan pria tipe bad boy banyak memakan 'korban' karena memiliki karakter dan kepribadian yang memikat para wanita. Menurut riset dengan cakupan luas tersebut, kaum Hawa terbukti sangat sulit untuk menolak perilaku kurang ajar para lelaki ini.

Rahasia yang membuat wanita terpikat wanita mungkin tergambar dalam tiga sifat buruk yang menjadi karakter seorang James Bond. Kepribadian ini menurut para ahli sering disebut dengan istilah Dark Triad yang merupakan kombinasi antara sifat impulsif, pencari tantangan, machiavelis (ekspolitatif), narsisistis (gila pujaan), dan tak berperasaan.

Menurut ilmuwan dari New Mexico State University di Amerika Serikat, dari sisi penampilan pria tipe bad boy ini mungkin tidak semuanya menarik. Namun begitu, para wanita kerap menyeimbangkannya dengan sisi maskulinitas serta kemampuan si pria untuk memberinya seorang anak.

Alhasil, para wanita yang tertantang mencoba affair akan tertarik dan menjalin cinta dengan pria tipe ini. Sementara bagi pria bad boy, hubungan ini akan menguntungkan karena memberi kesempatan bagi mereka untuk menurunkan sifat keturunan dan gen kepada generasi berikutnya.

Peter Jonason, ahli yang melaporkan penelitian ini, menyatakan bahwa James Bond adalah contoh sempurna seorang penakluk wanita dengan pesona dan ciri kepribadian misterius. "Dia jelas-jelas sangat tidak menyenangkan, sangat ekstrovert dan suka mencoba hal-hal baru seperti membunuh orang atau memikat wanita baru," ungkapnya kepada New Scientist.

Dalam risetnya, Mr Jonason melibatkan 200 mahasiwa untuk mengikuti tes kepribadian yang didesain untuk mengurutkan masing-masing dari ciri kepribadian dark triad yang mereka miliki. Mahasiswa juga ditanya tentang perilaku dalam berhubungan seksual serta kehidupan seks mereka, termasuk berapa banyak perempuan yang pernah dikencani dan apakah mereka juga mencampakkannya. Hasilnya menunjukkan bahwa pria yang mencatat skor lebih tinggi pada sifat atau kepribadian dark triad cenderung memiliki banyak pasangan dan lebih tertarik untuk menjalin hubungan jangka pendek.

Penelitian lain di AS—melibatkan 35.000 partisipan di 57 negara— juga menemukan kaitan yang jelas antara kepribadian dark triad pada pria dan keberhasilan mereka menggaet wanita. Professor David Schmitt, peneliti dari Bradley University di Illinois, mengatakan bahwa fenomena ini bersifat universal melewati batas budaya. "Mereka yang mencatat skor tinggi pada sifat dark triad memang lebih aktif dalam menjalin hubungan singkat. Mereka cenderung mencoba dan menyabet pasangan orang lain untuk hubungan yang singkat," ujarnya.

Peneliti juga mengatakan, pada titik yang ekstrem, kepribadian ini sungguh sangat tidak menyenangkan dan menyebabkan si pria dikucilkan dari masyarakat. Namun, strategi mereka kemungkinan akan sangat sukses bila ciri kepribadian dark triad ini jarang muncul.

Sementara itu, Dr Gayle Brewer, psikolog dari University of Central Lancashire, menyatakan, pria baik-baik tidak perlu putus asa. Meskipun wanita cenderung menyukai tipe bad boy dan sulit menolak perilaku kurang ajarnya, mereka bisa awet dan hidup langgeng dengan pria tipe penyayang.

Minggu, 25 Mei 2008

kebangkitan Nasional

Hampir satu abad yang lalu hingga dewasa ini (tepatnya pada bulan Mei) banyak peristiwa penting yang menjadi catatan sejarah. Mulai hari buruh internasional (1 Mei), hari Pendidikan Nasional (2 Mei), hari Lembaga Sosial Desa (5 Mei), hari Palang Merah Internasional (8 Mei), hari POM TNI (11 Mei), disusul dengan tragedi berdarah Trisakti (12 Mei), kemudian hari Buku Nasional (17 Mei), dan yang terakhir adalah hari Kebangkitan Nasional (20 Mei). Namun dari serangkaian rajutan benang sejarah dia atas, hanya beberapa saja yang ajeg dan kontinu diperingati oleh sebagian besar masyarakat, salah satunya adalah momentum Kebangkitan Nasional.

Dalam beberapa pengertian yang di ada di kamus standar, Kebangkitan Nasional ditafsiri sebagai masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang sebenarnya tidak pernah muncul selama penjajahan yang hampir menghabiskan waktu sekitar tiga setengah abad.

Dimulai dengan lahirnya gerakan nasionalis pertama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, hampir satu abad yang lalu. Pergerakan nasional ini diprakarsai oleh Dokter Soetomo di Jakarta. Dengan dorongan dilahirkannya Boedi Oetomo ini, kemudian lahirlah Sarekat Islam, di tahun 1912, di bawah pimpinan Haji O.S. Tjokroaminoto bersama Haji Agus Salim dan Abdul Muis. Dalam tahun 1912 itu lahir pula satu gerakan politik yang amat penting, yaitu Indische Partij yang dimpimpin oleh Douwes Dekker (Dr. Setiabudhi), R.M. Suwardi Suryaningrat dan Dr. Tjipto Mangunkusumo. Tahun 1913, partai ini dilarang oleh pemerintah kolonial Belanda dan pemimpin-pemimpinnya ditangkapi dan kemudian dibuang dalam pengasingan.

Namun, terlepas dari hal tersebut diatas, realita saat ini tidaklah demikian. Penulis merasakan aroma ketidak pedulian masyarakat terhadap ruang sejarah publik yang seharusnya dapat dikeruk manfaatnya. Betapa tidak, coba saja tenggok tanggal 2 Mei kemarin yang bertepatan dengan hari Pendidikan Naional. Momentum ini hanya diperingati secara seremonial saja tanpa ada implementasi kritis yang terus berkesinambungan. Akibatnya nasib pendidikan di Indonesia ini amatlah mengenaskan.

Tidak usah terlalu jauh mengkomparasikan kondisi pendidikan di Indonesia dengan negara lain. Penulis yakin, lokomotif akal, budi, dan nurani kita masih dapat melaju dengan baik. Lihat saja penderitaan yang dirasakan Pak Mahmud yang bekerja sebagai seorang guru. Sebagaimana yang disiarkan stasiun TV beberapa hari yang lalu, ia cuma menerima gaji sebesasar Rp 400.000 dari hasil kerjanya. Padahal, di kota seperti Jakarta bea hidup amatlah tinggi. Dengan modal materi yang jauh dari cukup ia mencoba untuk menghidupi istri dan anaknya. Mau tidak mau, akhirnya pahlawan tanpa tanda jasa ini nyambi jadi pemulung untuk mempertahankan supaya dapur rumah tetap mengepul.

Belum lagi sekolah-sekolah yang tidak layak pakai. Seperti sekolah-sekolah yang kurang mempunyai sarana penunjang. Padahal jika menengok amanat subsidi dari pemerintah yang sudah dicanangkan untuk anggaran pendidikan adalah sebesar 20% dari APBN, namun yang terealisasi hanyalah sebesar 9%. Bandingkan dengan prosentase hutang ke luar negeri sebanyak 30% dari APBN.

Sejatinya bukan hanya pendidikan yang bernasib sial dan mengenaskan. Tubuh ekonomi juga merasakan hal yang sama. Misalnya, harga BBM yang terus menaikkan harga, tersendatnya pasokan bensin ke sejumlah SPBU di Pandeglang makin meresahkan. Selain sulit didapat, harga di tingkat pengecer melambung hingga Rp 10.000/liter (Jawa Pos, Sabtu, 19 Mei 2007). Beras, minyak tanah, dan barang pokok lainnya juga demikian. Beberapa hari yang lalu, minyak goreng juga ikut-ikutan memasang harga yang tidak murah. Dari harga yang mulanya hanya Rp 5.000-an/kg sekarang menjadi Rp 8.000/kg, bahkan beberapa waktu yang lalu sempat melonjak hingga Rp 8.300/kg (Seputar Indonesia, 17 mei 2007).

Bait-bait revolusi yang kerap di kumandangkan mahasiswa;“Tempat Padi Terhampar, Samuderanya Kaya Raya, Tanah Kami Subur Tuhan” belum terbukti keampuhannya. La wong busung lapar masih populer di negeri ini, pun juga dengan impor beras masih terus berjalan lancar tanpa hambatan.

Belum lagi masalah kesehatan yang amat memperihatinkan. Dewasa ini masalah demam berdarah belum juga usai. Korban jatuh sakit dan meninggal akibat penyakit demam berdarah dengue diakui meningkat hingga sekitar dua kali lipat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu di wilayah Kabupaten Malang (Kompas, Sabtu, 19 Mei 2007).

Dengan berbekal seabrek pengalaman sejarah yang tidak hanya menginjak harga diri siapapun, sudah saatnya kita sebagai salah satu dari komponen masyarakat Indonesia mulai berbenah diri dan bersatu guna membangun kembali negara yang sudah tidak ada lagi pondasinya. Oleh karena itu, mari kita intropeksi diri secara totalitas sehingga kita mempunyai suatu kesadaran ruang, posisi, dan moral yang balance.

Namun hal lain yang perlu mendapatkan sentuhan lebih adalah masalah pendidikan. Bagaimanapun juga, indikasi yang paling dominan untuk menunjukkan suatu peradaban maju dari sebuah bangsa adalah ketika sektor pendidikannya berkualitas lebih. Oleh karena itu bersama momen Kebangkitan Nasional ini marilah kita bersama-sama menjadi salah satu bagian dari orang-orang yang memiliki kesadaran ruang, posisi, dan moral yang tinggi sehingga Indonesia benar-benar bangkit menjadi bangsa yang bersahaja, sentosa, adil dan makmur. Amien!

Kamis, 01 Mei 2008

kisah-kisah


Suatu hari, Qarun memanggil seorang WTS dan memberinya segepuk uang sebagai sogokan agar ia mau mengatakan di hadapan khalayak Bani Israil bahwa Musa telah menzinahinya.

Kemudian Qarun merangcang untuk menggelar suatu pertemuan dan meminta agar Musa menyampaikan wejangan di sana kepada masyarakat Bani Israil. Tanpa rasa curiga sedikit pun, Musa memenuhi permintaan itu sementara orang-orang pun datang dari segala penjuru sehingga terkumpullah sekian banyak orang. Musa lalu menceramahi mereka. Di tengah ia berceramah tersebut, tiba-tiba Qarun berdiri seraya berkata, “Wahai Musa, menurutmu, apa yang akan engkau lakukan terhadap orang yang mencuri.?” Musa menjawab, “Kita akan potong tangannya.” Qarun menambahkan lagi, “Kalau orang yang berzina.?” Musa menjawab, “Kalau ia seorang yang sudah menikah, hukumannya dirajam (dilempar batu hingga mati) dan bila ia belum menikah, maka hukumannya dicambuk.” Qarun menimpali untuk menyudutkan Musa, “Sekali pun pelakunya itu engkau sendiri.?” Musa menjawab, “Aku berlindung kepada Allah dari melakukan hal itu. Hukum Hadd tetap berlaku terhadap semua orang, sekali pun aku sendiri.” Maka ketika itu, berkatalah Qarun kepada wanita yang telah disogoknya tersebut, “Berdirilah.!” Namun anehnya, wanita tersebut tidak mampu berdiri sama sekali. Ia gemetaran dan sekujur tubuhnya menggigil. Seluruh energinya melorot sama sekali, kulitnya mengerut, hatinya malu dan dirinya diliputi rasa hampa dan lemah.

Dalam suasana seperti itu, berterusteranglah wanita tersebut, “Wahai Musa, sesungguhnya Qarun telah menyuapku dengan uang yang sangat banyak agar aku menuduhmu berbuat zina dengan diriku.” Maka meluaplah emosi Musa seraya berkata, “Aku memintamu atas nama Dzat Yang telah menurunkan kitab Taurat, apakah apa yang dikatakan Qarun benar.?” Wanita itu menjawab, “Aku bersaksi bahwa engkau terbebas dari tuduhan itu (tidak berdosa) dan aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah.”

Begitu mendengar itu, Musa langsung melompat untuk bersujud ke hadapan Rabbnya seraya mendoakan kebinasaan atas orang yang telah menzhaliminya.

Maka Allah pun mewahyukan kepadanya agar ia mengangkat kepala sebab bumi telah tunduk kepadanya. Lalu Musa berkata kepada bumi, “Telanlah mereka.!” Maka bumi menelan mereka sebatas kaki-kaki mereka, kemudian menelannya lagi hingga sebatas lutut-lutut mereka. Demikianlah hingga benar-benar bumi menelan seluruh jasad mereka, tidak seorang pun yang tersisa.

Dalam hal ini, Qatadah as-Sadusy berkata, “Allah menghempaskan mereka setiap harinya seukuran badan mereka hingga hari kiamat.”

Dan diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas bahwasanya mereka telah dihempaskan ke dalam tujuh lapis bumi.

Juga terdapat hadits yang menyebutkan bahwa ketika Allah menghempaskan Qarun dan orang-orang yang bersamanya, mereka mulai meminta Musa atau memanggil-manggilnya, “Kami bertobat, kami bertobat, tidak akan mengulangi lagi.” Ketika mereka dalam kondisi seperti itu, Musa hanya memandangi mereka, lalu Allah mewahyukan kepada Musa, “Para hamba-Ku berkata kepadamu, ‘Wahai Musa, jangan kasihi mereka.” Akan tetapi, bila ia meminta kepada-Ku, pasti mereka mendapati-Ku dekat dengan mereka dan Maha Mengabulkan. Wallahu a’lam dengan kebenaran berita ini. (Taariikh al-Umam Wa al-Muluuk, karya Imam ath-Thabary; al-Bidaayah Wa an-Nihaayah, karya Ibn Katsir)

Qarun telah pergi (mati) dengan menuai balasan atas kezhaliman dan sifat irinya. Allah menghempaskannya ke bumi dan menjadikannya sebagai pelajaran bagi semua manusia sepanjang masa. Sementara Musa pergi dengan membawa kemuliaan di dunia dan akhirat serta hidup dengan bahagia dan meninggal dunia secara terpuji.

Apakah para tukang ‘tuduh’ kehormatan orang-orang yang suci mau berkaca pada akibat yang dialami karena berbuat zhalim? Akankah mereka menarik lisan mereka, mengatur gerak-gerik anggota badannya, merasa selalu diawai Allah dan mengetahui bahwa mereka pasti akan dicoba akibat perbuatan mereka mencemarkan kehormatan orang?

Pepatah arab mengatakan, “Sebagaimana engkau menghina, maka demikian pulalah kamu akan dihina.” Kehidupan adalah pinjaman dan hutang.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan zhalim dan orang-orang yang berbuat zhalim, dari perbuatan fasiq dan orang-orang yang berbuat fasiq serta dari para penyeru kepada kejelekan dan orang-orang yang berpura-pura agamis.

Sumber: alsofwah.or.id

Dikisahkan bahwa suatu hari, Ibrahim bin Adham Radhiyallahu ‘anhu melintas di pasar Bashrah, lalu orang-orang berkumpul mengerumuninya seraya berkata, “Wahai Abu Ishaq, apa sebab kami selalu berdoa namun tidak pernah dikabulkan.?”

Ia menjawab, “Karena hati kalian telah mati oleh 10 hal:
Pertama, kalian mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-Nya.
Ke-dua, kalian mengaku cinta Rasulullah SAW tetapi meninggalkan sunnahnya.
Ke-tiga, kalian membaca al-Qur’an tetapi tidak mengamalkannya.
Ke-empat, kalian memakan nikmat-nikmat Allah SWT tetapi tidak pernah pandai mensyukurinya.
Ke-lima, kalian mengatakan bahwa syaithan itu adalah musuh kalian tetapi tidak pernah berani menentangnya.
Ke-enam, kalian katakan bahwa surga itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah beramal untuk menggapainya.
Ke-tujuh, kalian katakan bahwa neraka itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak mau lari darinya.
Ke-delapan, kalian katakan bahwa kematian itu adalah haq (benar adanya) tetapi tidak pernah menyiapkan diri untuknya.
Ke-sembilan, kalian bangun dari tidur lantas sibuk memperbincangkan aib orang lain tetapi lupa dengan aib sendiri.
Ke-sepuluh, kalian kubur orang-orang yang meninggal dunia di kalangan kalian tetapi tidak pernah mengambil pelajaran dari mereka.”

Barangkali di antara kita menganggap remeh makhluk Alloh yang mungil ini yaitu semut. Tidak jarang kita jengkel ketika para semut mulai menggerogoti makanan atau mencicipi minuman segar yang kita simpan atau siap untuk dihidangkan dengan rapi. Dengan aktifitas semut ini, sebagian kita menganggap mereka makhluk yang selalu menyusahkan dan berbagai ekspresi lainnya.

Namun pernahkah kita menyadari bahwa semut terkadang lebih baik daripada segolongan manusia. Mungkin antum bertanya-tanya dan sebagian ada yang menentang perkataan ini bahkan ada yang menyatakan: “Manusia adalah makhluk Alloh Subhanallohu wa Ta’ala yang paling baik di dunia ini di antara berbagai makhluk Alloh lainnya apalagi jika dibandingkan dengan sekelompok semut”. Nah untuk menjawab segudang pertanyaan dan kegundahan hati kita marilah kita perhatikan kisah-kisah berikut.

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu , Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam“Ada salah seorang Nabi yang singgah di bawah pohon, lalu ia digigit oleh seekor semut. Lalu ia membinasakannya dan mencari tempat persembunyian semut tersebut. Setelah itu ia menyuruh untuk membakar tempat tinggal semut tersebut. Kemudian Alloh menanyakan kepadanya “Apakah hanya karena gigitan seekor semut engkau membakar satu umat yang senantiasa bertasbih, mengapa tidak satu semut saja yang engkau bunuh?”” (Shahih, HR. Bukhori dan yang lainnya)

Dalam kisah yang lain: Ahmad menceritakan, bahwa Waki’ memberitahukan kami, Mus’ir memberitahu kami, dari Zaid Al-Ami, dari Abu Shadiq Al-Naji. Dia bercerita, yang artinya: “Sulaiman bin Dawud pernah hendak pergi mencari air (maksudnya: Sholat istisqa’, meminta hujan kepada Alloh Subhanallohu wa Ta’ala), lalu ia melihat seekor semut dengan bersandar ke punggungnya dan mengangkat kedua kaki depannya ke langit mengucapkan: “Sesungguhnya kami adalah salah satu makhluk dari makhluk-makhluk Mu, kami sangat butuh siraman dan rezeki Mu. Baik Engkau akan mengucurkan air dan rezeki kepada kami atau membinasakan kami. Kemudian Sulaiman bertutur (kepada kaumnya): “Kembalilah pulang, kalian akan diberi air (hujan) melalui doa dari makhluk selain kalian.” (HR. Imam Ahmad)

Dari kisah tadi, Subhanalloh, Alloh telah memberi petunjuk kepada semut untuk senantiasa bertasbih kepada Alloh Subhanallohu wa Ta’ala. Ketika semut membutuhkan bantuan dan pertolongan, ia meminta kepada Alloh semata, lalu bagaimana dengan kita yang merupakan makhluk yang paling baik yang telah diciptakan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala. Kita senantiasa melupakan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala karena terlena dengan kenikmatan-kenikmatan dunia, jarang bersyukur atas karunia Nya, serta jarang berdo’a keapada Nya. Sebagian besar diantara kita masih saja menyekutukan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala dengan meminta bantuan kepada Jin, Tukang Sihir, Para Normal, Kiyai, Orang-Orang yang Telah Meninggal, Tempat-Tempat atau Benda yang dianggap Keramat. Bahkan ketika tertimpa musibah bencana alam seperti Gempa Bumi dan Gunung Meletus, sebagian kita tetap saja melakukan ritual-ritual yang tidak ada dalam ajaran Islam serta menyekutukan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala. Hendaknya kita sebagai manusia merasa malu kepada semut yang selama ini kita anggap sepele, apalagi kepada Alloh Subhanallohu wa Ta’ala.

Wallahu A’lam…….



Oleh: Syeikh Abdullah bin Shalih al Fauzan

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Janganlah seseorang di antara kalian mengharap kematian karena musibah yang menimpa. Kalau memang harus mengharapkannya maka berkatalah, “Ya Allah, hidupkanlah aku kalau memang hidup lebioih baik bagiku dan matikan aku kalau memang mati lebih baik bagiku.” (Muttafaq ‘Alaih)

Maka seorang muslim dilarang untuk mengharapkan kematian disebabkan musibah yang menimpaseperti kemiskinan, kekurangan, hutang, sakit, terluka dan selainnya, karena dua alasan.

Pertama, bahwasanya ini menunjukkan atas keluh kesah karena bencana, dan tidak ridho dengan kektetapan Allah serta di dalamnya terdapat penentangan atas takdir yang ditetapkan. Sedangkan kewajiban muslim adalah ridho dengan ketetapan dan pasrah terhadap ketentuan Allah Ta’ala.

Kedua, bahwasanya tidak ada maslahat (kebaikan) di dalam mengharap kematian, bahkan terdapat kerusakan yang nyata, yaitu meminta hilangnya nikmat kehidupan dan faidah-faidah yang ada di dalamnya (kehidupan). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah salah seorang diantara kalian mengharap kematian, jika dia berbuat baik mudah-mudahan bertambah (kebaikannya), jika dia berbuat salah mudah-mudahan dia bertaubat.” (Riwayat Bukhari dari hadits Abu Hurairah)

“Janganlah salah seorang diantara kalian mengharapkan kematian dan janganlah memintanya sebelum kematian itu dating. Sesungguhnya jika dia mati maka terputuslah semua amalannya, dan umur seorang mukmin hanyalah akan menambah kebaikan baginya.” (Riwayat Muslim)

Ini jika musibah yang menimpa berkaitan dengan keduniaan. Adapun jika menyangkut perkara akhirat maka sebagian ulama salaf telah berkata, bahwasanya jika musibah itu menyangkut perkara akhirat, seperti takut ditimpa fitnah dalam agamanya, maka tidak termasuk dalam larangan terserbut.

Dan telah disebutkan dalam shahih Ibnu Hiban dari Anas dengan lafadz,

“Janganlah seseorang diantara kalian mengharapkan kematian disebabkan musibah yang menimpa karena urusan dunia.”

Dan dari hadits Mu’adz yang panjang, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,

“Ya Allah saya memohon keada Engkau untuk berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai kemiskinan serta untuk mengampuniku dan merahmatiku. Dan jika Engkau menghendaki terjadi fitnah pada suatu kaum, maka matikanlah aku dengan tidak terfitnah.”

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More