Kamis, 10 Juli 2008

Anjing Langka Asli Tibet Sukses Dikloning


Anjing Langka Asli Tibet Sukses Dikloning


Setelah berhasil mengkloning anjing pengendus kanker, para peneliti di Korea Selatan juga sukses melakukannya pada anjing langka asli Tibet. Keberhasilan ini menjanjikan masa depan kloning untuk membantu konservasi satwa langka.

Seperti dilansir The Sooan Biotech Research Foundation, 17 ekor anjing mastiff Tibet hasil kloning lahir pada April lalu. Kloning tersebut atas permintaan Akademi Sains China dan dilakukan tim ilmuwan yang dipimpin Hwang Woo-suk, mantan ilmuwan kenamaan Korea Selatan yang dipecat dari Universitas Nasional Seoul karena terbukti melakukan pemalsuan data kloning manusia.

Anjing-anjing kloning tersebut berasal dari dua ekor anjing berbeda, masing-masing seekor jantan dan seekor betina. Para peneliti membutuhkan enam ekor induk angkat (surrogate mother) yang digunakan rahimnya.

Sayang, belum ada pernyataan resmi bahwa 17 anjing tersebut benar kloning. Sebab, perusahaan bioteknologi Korsel Kogene Biotech, yang diminta melakukan analisis DNA tidak mengambil sampel sel secara langsung.

Kogene Biotech menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat memastikan sampel-sampel mana saja yang berasal dari anjing kloning, dari induknya, atau kombinasi keduanya. Hasil penelitian tersebut memang belum dipublikasikan dan data-datanya masih dirahasiakan.

Sejak terbukti melakukan manipulasi data penelitian yang mengklaim berhasil mengkloning sel induk embrionik manusia, sepak terjang Hwang terus disorot dan tak sebebas sebelumnya untuk melakukan riset kloning di negaranya. Meski sedikit tercoreng dengan skandal tersebut, tim peneliti yang sempat dipimpin Hwang terbukti berhasil mengkloning anjing untuk pertama kalinya di dunia. Kloning anjing jenis Afghan yang diberi nama Snuppy -- nama dari SNU puppy -- dilakukan pada tahun 2005.

Saat ini tim peneliti yang sama telah beberapa kali berhasil mengkloning anjing. Jenis Afghan kembali dikloning sebanyak tiga ekor. Mereka juga mengkloning tujuh ekor anjing pelacak atas pesanan Dinas Bea Cukai Korsel serta empat ekor anjing pengendus kanker dari Jepang melalui perusahaan bioteknologi RNL Bio.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More